Dampak Pertambangan Batubara terhadap Kesehatan Masyarakat

Dosen     :  Ekawati Sri Wahyuni

    Pudji Muljono

     Martua Sihaloho

     Murdianto

Asisten   :  Tiara Anja Kusuma

Oleh

Ike Rosmanita

I34110047

 

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA – IPB

2012

ABSTRAK

 

Ike Rosmanita. Dampak Pertambangan Batubara terhadap Kesehatan Masyarakat. Di bawah bimbingan Tiara Anja Kusuma

 

Tujuan dari penulisan makalah ilmiah ini adalah menganalisis pengaruh pertambangan batubara terhadap kondisi kesehatan masyarakat dan menganalisis pengetahuan masyarakat mengenai pengaruh batubara di lingkungan sekitar pertambangan. Seperti yang kita ketahui Pertambangan batubara merupakan salah satu contoh kekayaan alam yang besar di muka bumi ini. Kekayaan alam ini menjadi faktor penunjang bagi kelangsungan hidup sebagian besar umat manusia. Agar kelangsungan hidup itu berjalan dengan baik, barang tambang tersebut harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik guna kepentingan bersama. Namun, terkadang dalam pengelolahan hasil tambang para penambang masih kurang memperhatikan aspek sosial ekologi bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang berdomisili di sekitar daerah pertambagan. Keadaan seperti ini mengakibatkan lingkungan sekitar menjadi tercemar dan mengancam kelangsungan hidup masyarakat sekitar.

Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan diperoleh fakta bahwa masyarakat yang bermukim di sekitar daerah pertambangan beresiko mengalami berbagai gangguan kesehatan. Semakin dekat pemukiman warga tersebut dengan daerah pertambangan, maka makin besar pula resiko mereka terjangkit berbagai penyakit yang mengganggu kelangsungan dan kenyamanan hidup mereka. Lingkungan yang tercemar ini  contohnya adalah udara yang kotor karena abu penambangan batubara yang beterbangan, tanah yang tidak ditimbun lagi setelah proses penambangan yang menyebabkan lahan menjadi tidak produktif, maupun kualitas air yang makin menurun.

 

Kata kunci : pertambangan, batubara, kesehatan masyarakat, lingkungan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Pada tugas akhir ini penulis membuat karya ilmiah yang berjudul Dampak Pertambangan Batubara terhadap Kesehatan Masyarakat. Makalah ini memaparkan secara singkat mengenai kaitan antara pertambangan dengan tingkat kesehatan masyarakat. Penambangan yang kurang memperhatikan aspek pengolahan hasil tambang berpengaruh besar terhadap kesehatan masyarakat. Hal ini perlu di tinjau lagi mengenai pemahaman tata cara pengelolahan pertambangan yang baik terhadap lingkungan sekitar.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua penulis Lihamdani dan Elma Hartini yang senantiasa selalu mendoakan, dosen mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah Dr Ekawati S Wahyuni, Pudji Muljono, Martua Sihaloho, Murdiannto yang telah banyak membantu dalam menyampaikan materi, tata cara dan teknik penulisaan yang baik dalam karya ilmiah, terimakasih juga kepada Kakak Tiara Anja Kusuma selaku Asisten Pratikum yang membimbing proses penulisan tugas akhir karya ilmiah ini serta tak lupa pula ucapan terimaksih buat sahabat penulis Indah Erina Priska, Nola Nopita   dan teman SKPM 48 yang telah  berkontribusi dalam karya ilmiah yang dibuat oleh penulis.

Semoga makalah akhir ini bisa bermanfaat dan dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam penulisan makalah,sebagai bacaan untuk menambh wawasan, serta mampu membantu menyelesaikan permasalahan sewaktu-waktu.

 

 

 

Bogor, 1 Juni 2012

Penulis

Ike Rosmanita

NIM. I34110036

 

1

PENDAHULUAN

Alam semesta memiliki kekayaan yang luar biasa sebagai anugerah dari Tuhan YME. Kekayaan alam ini dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi dan meningkatkan kebutuhan hidup. Kekayaan alam semesta ini ada yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Batubara salah satu contoh kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui. Batubara mendatangkan manfaat bagi sebagian orang dan juga bisa dikatakan sebagai urat nadi untuk menyambung hidup. Namun amat disayangkan, dalam proses pengolahan batubara sering kali tidak memperhatikan aspek ekologi dan masyarakat sekitar. Seperti yang disampaikan  (Solton 2011)[1] , “ Pada aspek sosio-ekologi, aktivitas pertambangan menyebabkan kondisi udara menjadi semakin buruk dan sumber air mengalami kekeringan pada saat musim kemarau”. Begitu pula yang dikemukakan oleh (Pertiwi 2011) , “ Masyarakat merasa kualitas lingkungan menjadi sangat buruk, dilihat dari fenomena sering terjadinya banjir, sumur masyarakat tercemar, saluran air tersendat, debu, terjadinya tanah longsor dan jalan rusak”. Hal demikian justu mendatangkan kerugian bagi masyarakat setempat yang berpemukiman di sekitar kawasan pertambangan batubara.

Selain aspek sosio-ekologi, hal lain yang dirugikan akibat pertambangan batubara adalah aspek kesehatan masyarakat. Banyak masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat debu pertambangan batubara. Selain itu pengolahan batu bara juga menimbulkan polusi udara berupa karbon  monoksida yang merupakan hasil sampingan dari batubara. Karbon monoksida ini merupakan zat yang tidak baik bila terhirup oleh tubuh. Apabila hal ini terus berlanjut maka kondisi masyarakat sekitar pertambangan batubara perlu mendapatkan perhatian lebih, guna menanggulangi kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Misalnya saja berbagai jenis penyakit yang akan diderita, seperti penyakit kulit, gangguan pernapasan dan lain sebagainya. Kesehatan amatlah penting bagi kelangsungan hidup, semuanya tak ada gunanya tanpa hidup sehat. Dari berbagai aspek inilah yang melatar belakangi saya untuk membuat makalah ini.

Berdasarkan data dan fakta yang diperoleh, saya menetapkan rumusan masalah. Rumusan masalah yang pertama adalah bagaimana pengaruh pertambangan batubara terhadap kondisi ekologi masyarakat sekitar ? lalu yang kedua adalah bagaimana pengetahuan masyarakat mengenai pengaruh batubara di lingkungan mereka ? Adapun tujuan saya membuat makalah ini untuk menganalisis pengaruh pertambangan batubara terhadap kondisi kesehatan masyarakat dan menganalisis pengetahuan masyarakat mengenai pengaruh batubara di lingkungan sekitar pertambangan.

1] A Sulton.2011.Dampak aktivitas pertambangan bahan galian golongan C terhadap kondisi kehidupan masyarakat desa: Analisis sosial-ekonom masyarakat desa cpinang, kecamatan rumpin, kabupaten bogor. Jawa barat. Bogor [ID]: Departemen SKPM, FEMA, IPB

2

PEMBAHASAN

 

Pertambangan

       Barang tambang merupakan kekayaan alam, kekayaan alam inilah yang menjadi wadah dan tempat di mana berjuta-juta jiwa menggantungkan nasib dan hidup mereka dengan pertambangan. “Boleh dikatakan bahwa hampir setiap segi kehidupan manusia disentuh oleh dunia pertambangan dan hampir dapat dipastikan pula bahwa kemajuan peradaban ummat manusia di hari depan akan didampingi pula oleh dunia pertambangan dengan setianya”. (Batubara 1985:1)[1]. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya hasil tambang di lingkungan kita, seperti kendaraan bermotor, alat rumah tangga dan lain sebagainya. Pertambangan yang muncul secara alamiah ini mendatangkan manfaat sebagai sumber pencaharian manusia dan sebagai faktor penunjang ekonomi bagi jutaan jiwa. Terkadang sifat manusia yang serakah , rakus dan tamak membuat hal tersebut menjadi terbalik. Eksploitasi secara berlebihan yang dilakukan oleh sebagian orang akan membuat barang tambang tersebut lama kelamaan akan habis dan menjadi langkah. Cara pengolahan yang tidak baik karena kurang memperhatikan berbagai aspek lingkungan serta masyarakat setempat juga akan membahayakan lingkungan dan jiwa masyarakat di sekitar pertambangan.

Seperti yang diungkapkan oleh Sulton “Aktivias pertambangan merupakan aktivitas pengerukan sumberdaya alam tambang yang terdapat di dalam tanah” ( Sulton 2011 )[2] . Pengerukan yang dilakukan secara berlebihan di daerah sekitar pertambangan akan menyebabkan lubang-lubang pada tanah, sehingga apabila terjadi hujan akan terbentuk genangan-genangan air sehingga mengurangi luas daratan. Dalam penambangan ada berbagai metode yang biasa diterapkan, misalnya saja metode tambang semprot yang merupakan metode paling sederhana dilakukan. Selanjutnya ada metode penambangan dengan kapal keruk yang biasa digunakan untuk mengeruk dan sebagai alat penggali serta metode lainnya. Metode apapun yang digunakan tentunya akan memberikan dampak masing-masing terhadap lingkungan sekitar pertambangan. Untuk itu hal demikian perlu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak guna mengantisipasi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan pertambangan.

Secara umum jenis-jenis pertambangan dibedakan atas dasar jenis barang yang ditambang. Ada banyak jenis pertambangan diantaranya pertambangan emas, pertambangan nikel, pertambangan besi, pertambangan timah, pertambangan miyak, pertambangan batubara dan jenis pertambangan lainnya. Semua jenis pertambangan ini memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh antara pertambangan minyak dan pertambangan batubara, pertambangan minyak biasanya di laut lepas karena jasat renik yang terkubur berasal dari hewan-hewan laut. Berbeda dengan pertambangan batubara yang terdapat di daratan karena batubara berasal dari endapan tumbuhan purba yang hidup di darat.

Pertambangan batubara merupakan salah satu jenis pertambangan yang menunjang bagi aspek kehidupan masyarakat. Salah satu pertambangan batubara yang kita ketahui terdapat di Daerah Kalimantan. Daerah ini memang memiliki potensi batubara yang besar. Wajar saja jika perusahaan-perusahaan tambang saling berlomba-lomba untuk melakukan penambangan di daerah ini. Namun amat disayangkan, pertambangan batubara ini sering kali tidak memperhatikan aspek keamanan lingkungan. Pertambangan batubara terkadang hanya  mementingkan input yang diperoleh dan mengesampingkan faktor sosial-ekologi disekitar penambangan batubara tersebut. Kaum kapitalis yang hanya ingin mementingkan keuntungan sendiri tanpa memikirkan masyarakat sekitar di lingkungan pertambangan batubara membuat masyarakat setempat banyak yang tidak menikmati hasil pertambangan yang jelas-jelas kekayaan alam tersebut di lingkungan mereka. Mereka hanya buruh bahkan sebagian dari mereka hanya terkena imbasnya saja, lahan mereka yang menyempit, kesehatan serta bahkan ketentraman mereka yang terganggu akibat kebisingan yang ditimbulkan akibat pertambangan batubara tersebut.

3

 

Kesehatan Masyarakat

         Pertambangn batubara yang kurang memperhatikan aspek ekologi membuat masyarakat sekitar pertambangan tersebut resah dan tidak tenang sepanjang harinya lantaran dibayang-bayangi oleh kondisi lingkungan sekitar yang memprihatinkan. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Sukandarrumidi berikut:

“ Batubara yang diperoleh dari hasil penambangan pasti mengandung bahan pengotor (impuiritis). Pada saat terbentuknya, batubara selalu bercampur dengan mineral penyusun batuan yang selalu terdapat bersamaan bersama proses sedimentasi, baik sebagai mineral anorganik ataupun sebagai bahan organik. Di samping itu, selama berlangsung proses coalification terbentuk unsur S yang tidak dapat dihindarkan. Keberadaan pengotor dalam batubara hasil penambangan diperparah lagi, dengan adanya kenyataan bahwa tidak memungkinkan membersihkan/memilih/mengambil batubara yang bebas dari mineral. Hal tersebut disebabkan antara lain penambangan batubara dalam jumlah besar selalu mepergunakan alat-alat berat antara lain bulldoser, backhoe, tracktor, belt conveyor, ponton, yang selalu bergelimbang dngan tanah” (Sukandarrumidi:2005:46)[3].

 

Berdasarkan fakta yang dipaparkan oleh Sukandarrumidi terlihat bahwa ekosistem menjadi terganggu karena faktor penambangan batubara dalam segi pengambilan hasil tambang. Pengangkutan hasil tambang batubara keluar area pertambangan biasanya juga menggunakan truk-truk besar yang menimbulkan banyak asap kendaraan dan debu jalan sehingga menyebabkan gangguan kesehatan seperti gangguan pernapasan, alergi debu, asma dan sebagainya bagi masyarakat yang bermukim disekitar daerah pertambangan. Hal demikian memicu pro kontra terhadap pertambangan batubara, sebagian masyarakat setuju dan sebagian masyarakat tidak setuju dengan pertambangan batubara tersebut. Menurunnya kapasitas lahan atau menyempitnya lahan yang dipakai sebagai usahatani bagi masyarakat sekitar serta kurang sejahteranya kehidupan masyarakat membuat masyarakat yang berdomisili di lingkungan pertambangan batubara terkadang hanya tersiram debunya saja dari usaha pertambangan. Masih banyak dari mereka yang hidupnya tidak mencukupi padahal pertambangan batubara salah satu kekayaan alam besar yang menjadi penopang ekonomi. Pengolahan bahan tambang yang kapitalis lah yang menyebabkan hal ini terjadi. Masyarakat sekitar semakin terpuruk dalam kemiskinan sedangkan kaum kapitalis bersuka ria menikmati hasil tambang tampa memikirkan rakyak sekitar. Faktor tersebut menjadikan masyarakat tidak setuju dengan adanya usaha penambangan pertambangan batubara. Namun bagi sebagian masyarakat dimana mereka tidak merasa terganggu dan dirugikan akan keberadaan usaha pertambangan itu  merasa setuju-setuju saja dengan adanya usaha pertambangan di lingkungan mereka.


[1] a.e.a. Batubara.1985.Ekonomi dan manajemen pertambangan alluvial serta peranannya dalam peranan lingkungan. Jakarta [ID]

 

[2] Sulton.op.cit.hal.rigkasan

[3] Sukandadarrumidi.2006.Batubara dan pemanfaatannya: Pengantar teknologi batubara menuju lingkungan bersih. Yogyakarta [ID] . Gajah Mada University Press

 

4

Pertambangan batubara haruslah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar mendatangkan hal-hal yang positif bagi masyarakat sekitar. Ekologi manusia dimana menjalin hubungan antara alam atau lingkungan dengan manusia dan dapat pula dikatakan sebagai hubungan timbal balik , bagaimana alam dengan manusia serta manusia dengan alam sehingga terjalin hubungan keselarasan dan mampu meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti bencana dan lain sebagainya. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya pertambangan batubara juga berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari “Air buangan tambang berupa luput dan tanah hasil pencucian yang diakibatkan dari proses pencucian batubara” (Arifin,Ertanto,Gustian:2010:9).[1] Pertambangan batubara memiliki keterkaitan yang erat sekali dengan kesehatan masyarakat sekitar. Jelas saja hal ini terjadi, dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa air menjadi tercemar akibat pertambangan. Tidak hanya itu saja, polusi udara dan tingkat kebisingan menjadi meningkat. Sebelum adanya pertambangan semua aspek lingkungan sekitar masih dirasa baik, air yang bersih untuk dikonsumsi, udara yang masih sejuk serta ketentraman yang dirasakan. Berikut ini fakta mengenai kualitas air minum sebagai salah satu contoh kondisi air yang mengalami perubahan dengan adanya pertambangan.

 

Tabel 1. Kualitas Air Minum Responden Berdasarkan Lapisan Sosial

 

Kampung Gunung Cabe

(Jumlah pertambangan sedikit)

Sumber  : ( Sulton 2011:81 )

 

Menurunnya kualitas air disekitar pertambangan batubara awalnya membuat masyarakat resah. Keadaan dan faktor ekonomi yang memaksa bagi sebagian dari masyarakat untuk tetap mengkonsumsi dan memanfaatkan air tersebut untuk keperluan sehari-hari dengan tetap mengkonsumsi air yang dirasa kotor dan tidak baik. Kejadian seperti ini akan menunjang meningkatnya gangguan kesehatan serta rentannya penyakit yang timbul dan diderita oleh masyarakat. Dibawah ini fakta mengenai masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan atau terkena penyakit sebagai dampak dari pertambangan.

 

5

Tabel 2. Jumlah Rumah tangga Pengidap Penyakit Berdasarkan Lapisan Sosial

 

Kampung Gunung Cabe

(Jumlah pertambangan sedikit)

 

Sumber : ( sulton 2011 : 88 )

Semakin dekat pemukiman masyarakat dengan pertambangan maka air yang terdapat di daerah tersebut berpotensi besar untuk menurunkan tingkat kesehatan masyarakat. Seperti pepatah mengatakan bahwa hidup sehat itu mahal harganya. Kesehatan adalah segar, bugar, bebas dari berbagai penyakit baik penyakit yang diderita di dalam tubuh maupun penyakit yang diderita dari luar tubuh. Seperti penjabaran di atas yang telah dijelaskan bahwa pertambangan sangat berpengaruh besar terhadap kesehata masyarakat yang hidup di sekitar pertambangan, bahaya yang mengancam diri mereka terkadang tidak mereka hiraukan, karena bbagi sebagian dari masyarakat yang tinggal disana menjadi buruh pertabangan bisa menyamung hidup mereka dan keluarga. Banyak dari mereka yang tetap bertahan walaupun kalau dilihat dan dicermati begitu mirisnya kehidupan yang mereka jalani, mulai dari usahatani mereka yang nenurun,tingkat polusi udara yang tnggi sehingga mengacu pada buruknya tingkat kesehatan masyarakat yang hidup dekat dengan pertambangan batubara tersebut. Untuk meminimalisir agar tidak banyak masyarakat yang terkena penyakit, sebaiknya masyarakat yang berdomisili atau berpemukiman yang dekat dengan pertambangann untuk bisa pindah mencari tempat yang lebih aman, baik itu dari segi kesehatan, keamanan dan keselamatan jiwa.

 

 

 

 


[1] Arifin,Ertanto,Gustian.2010.Dampak negatif pertambangan dan penggunaan batubara.Palangkaraya[ID]:Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Palangkaraya.(www.scribd.com/doc/40458368/Batubara-Dan-Dampak-Terhadap-Lingkungan-Dan-Kesehatan#download). Diunduh tanggal 10 Mei 2012 pukul 09:25 WIB.

6

PENUTUP

 

 

Simpulan

      Pertambangan batubara bagi sebagian masyarakat berpengaruh terhadap pendapatan mereka. Menyempitnya lahan karena digunakan sebagai pertambangan membuat  hasil produktivitas bagi masyarakat yang berprofesi sebagai para petani menurun. Asumsi bagi kebanyakan orang bahwa dengan adanya pertambangan disuatu daerah tertentu akan membuat kehidupan masyarakat sekitar menjadi sejahtera. Namun tidaklah demikan, pertambangan terkadang hanya diinikmati kaum kapitalis saja, tak jarang sebagian besar dari masyarakat hanya mendapat siraman debu pertambangan. Semua ini karena pengetahuan dari mereka mengenai pertambangan terkadang hanya melihat dari sudut pandang ekonomi, cara pengolaan da memanfaatkannya kurang memperhatiakan aspek sosial ekologi. Dari sudut pandang inilah memicu timbulnya berbagai hal yang merugikan masyarakat setempat dan lingkungan. Selain dari aspek ekologi dan lingkungan seperti cuaca, tanah pemukiman dan lain sebagainya yang menjadi faktor menunjang, hal ini jelas saja berpengaruh buruk terhadap kesehatan penduduk yang berdomisili di sekitar pertambangan batubara. Tercatat bahwa telah terjadi peningkatan gangguan kesehatan masyarakat yang berpemukiman didekat pertambangan batubara dibanding dengan masyarakat yang jauh dari pertambangan tersebut. Kegiatan yang kurang memperhatikan aspek kesehatan bagi warga sekitar ini apabila terus-menerus didiamkan begitu saja maka akan memperburuk keadaan sekitar.

 

Saran

  Dari penjabaran diatas dapat dilihat bahwa pertambangan batubara yang dalam pemanfaatannya dan pengolahannya kurang memperhatikan aspek sosial ekologi dapat berpengaruh buruk bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Keadaan seperti ini haruslah ditanggulangi demi kepentingan bersama, sebaiknya dalam proses dan pengolahan batubara harus lebih ditekankan dan lebih diperhatikan lagi aspek sosial ekologi dan masyarakatnya, dan kalau bisa harus dibuat perumusan atau bahkan Undang-Undang untuk mengatur dalam proses pertambangan dan bagaimana hubungannya dengan ingkungann sekitar pertambangan, serta diberlakukan untuk mengganti kerugian bagi masyarakat yang merasa dirugikan akibat adanya penambangan. Untuk masyarakat yang berdomisili dekat pertambangan dan merasa tidak nyaman baik karena polusi udara, air tercemar dan tingkat kebisingan yang tinggi sebaiknya untuk pindah mencari tempat yang lebih layak dan nyaman. Hal ini ditujukan untuk meminimalisir berbagai gangguan, baik gangguan keselamatan dan gangguan kesehatan yang paling rentan karena gangguan kesehata terus meningkat bagi masyarakat yang tinggal dekat dengan perambanga batubara tersebut.

7

DAFTAR PUSTAKA

 

Arifin, Ertanto, Gustian. 2010. Dampak negatif pertambangan dan penggunaan batubara. Palangkaraya [ID]: Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Palangkaraya. [Internet]. [diunduh tanggal 10 Mei 2012]. Dapat diunduh dari: www.scribd.com/doc/40458368/Batubara-Dan-Dampak-Terhadap-Lingkungan-Dan-Kesehatan#download

 

Batubara a.e.a. 1985. Ekonomi dan manajemen pertambangan alluvial: Serta peranannya dalam peranan lingkungan. Jakarta [ID]: Yayasan pembina perguruan stania (YP2S). 566 hal.

 

Hamzah H. 2005. Dampak kegiatan pertambangan terhadap pengembangan wilayah: Kasus di Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. [thesis]. Bogor [ID].

 

Pertiwi HD. 2011. Dampak keberadaan perusahaan pertambangan batubara terhadap ekologi, sosial dan ekonomi masyarakat di era otonomi daerah.Kasus: kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda, Kota Samarinda. [skripsi]. Bogor [ID]: Departemen SKPM, FEMA, IPB.

 

Qomariah R. 2003. Damak kegiatan ertambangan tanpa ijin (peti) batubara terhadap kualitas sumberdaya lahan dan sosial ekologi masyarakat di Kabupaten Banjar-Kalimantan Selatan.. [thesis]. Bogor [ID].

 

Sinaga N. 2010. Disain kebijakan dan strategi pengelolaan kawasan pasca tambang batubara berkelanjutan. [thesis]. Bogor [ID].

 

Sukandadarrumidi. 2006. Batubara dan pemanfaatannya: Pengantar teknologi batubara menuju lingkungan bersih. Yogyakarta [ID]: Gajah Mada University Press. 246 hal.

 

Sulton A. 2011. Dampak aktivitas pertambangan bahan galian golongan C terhadap kondisi kehidupan masyarakat desa: Analisis sosial-ekonom masyarakat desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Jawa Barat.[skripsi]. Bogor [ID]: Departemen SKPM, FEMA, IPB.

 

Sumarti T. 2007. Sosiologi lingkungan. Dalam: Adiwibowo S, editor. Ekologi manusia. Bogor [ID]: FEMA. Hal.77-100.

 

Yuwono M. 2012. Peran, dampak investasi dan kebijakan sektor pertambangan terhadap perekonomian nasional regional. [disertasi]. Bogor [ID]

8

 

LAMPIRAN

Gambar 1. Kegiatan pertambangan batubara dan kerusakan yang diakibatkan

 

 

Sumber: https://www.google.com/search?tbm=isch&q=kerusakan%20akibat%20pertambangan%20batubara&biw=1366&bih=624&sei=_3zLT7uHIcTVrQet9IDWDg

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment